Untuk itulah pusat pendidikan dan pelatihan,lembaga pendidikan madrasah dengan guru-guru yang mengabdikan hidup sebagai penyampai ilmu, yang kiranya akan menyibak tabir kegelapan diantaranya mereka yang tuna ilmu. Karena dia pulalah orang yang memegang suluh dalam menemukan suatu dunia yang beradab. Kadang-kadang ia teramat dekat dengan kita; seperti dipelupuk mata saja. Adakah dia Ayah bunda kita? Atau sanak handai taulan? Barangkali dia berada jauh di negeri Cina. Akan tetapi, ilmu yang benar itu, walau dinegeri Cina sekali pun akan direngkuh dayung menuju daratan
peranan pendidikan sangatlah mendasar. Dalam suasana yang seperti ini, kita memahami bahwa peranan lembaga pendidikan sangat penting. Jasa lembaga pendidikan dengan guru dalam usaha-usaha untuk membina anak-anak didik agar dapat mandiri dimasa depan, sudah kita kenal dari zaman ke zaman. Sejarah perkembangan bangsa - bangsa didunia menunjukan bahwa keunggulan suatu negera dalam berbagai bidang tidak semata-mata tergantung pada keunggulan sumber daya alam yang dimilikinya melainkan oleh keunggulan kualitas sumber daya manusianya yang mampu mengolah dan memanfaatkan sumber daya alamnya yang unggul itu.
Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Kata pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap, atau perilaku siswa yang relatif permanen sebagai akibat dari pengalaman atau pelatihan. Perubahan kemampuan yang hanya berlangsung sekejap dan kemudian kembali ke perilaku semula menunjukan belum terjadi peristiwa pembelajaran, walapun mungkin terjadi pengajaran. Di lembaga ini tugas seorang guru/pelatih/instruktur diharapkan membuat proses pembelajaran pada siswa berlangsung secara efektif.
Selain fokus pada siswa di lembaga ini pola fikir pembelajaran ditekankan dari sekedar memahami konsep dan prinsip keilmuan, siswa juga harus memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan konsep dan prinsip keilmuan yang telah dikuasai. Seperti dinyatakan dalam pilar-pilar pembelajaran dari UNESCO, selain terjadi ‘learning to know’ (pembelajaran untuk tahu), juga harus terjadi ‘learning to do’ (pembelajaran untuk berbuat) dan bahkan dituntut sampai pada ‘learning to be’ (pembelajaran untuk membangun jati diri yang kokoh) dan ‘learning to live together’ (pembelajaran untuk hidup bersama secara harmonis).
Model pembelajaran di lembaga ini merupakan satu bentuk perubahan pola fikir tersebut, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Model pembelajaran ini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi,tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum (public policy), memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah, dan antar anggota masyarakat.
PROGRAM LEMBAGA INI ADALAH SEPERANGKAT METODE DAN FALSAFAH BELAJAR YANG EFEKTIF UNTUK SISWA
Di Lembaga ini semua program secara harmonis merupakan kombinasi dari tiga unsur : keterampilan akademis, prestasi fisik, dan keterampilan dalam hidup. Yang mendasari program ini adalah filsafat dasar. Kami yakin bahwa, agar efektif, belajar dapat dan harus menyenangkan. Kami yakin bahwa belajar adalah kegiatan seumur hidup yang dapat dilakukan dengan menyenangkan dan berhasil. Kami yakin bahwa seluruh pribadi adalah penting-akal, fisik dan emosi/pribadi. Dan kami yakin bahwa kehormatan diri yang tinggi adalah material penting dalam membentuk pelajar yang sehat dan bahagia.Untuk mendukung falsafah ini, kami sangat berhati-hati dalam mempersiapkan lingkungan sehingga semua siswa merasa penting, aman, dan nyaman. Ini dimulai dengan lingkungan fisik sebenarnya, yang diperindah dengan tanaman, seni, dan musik. Tempat harus terasa pas untuk kegiatan belajar seoptimal mungkin.
Program di Lembaga ini adalah kombinasi dari beberapa unsur, dikembangkan dari suatu falsafah bahwa belajar dapat dan harus menyenangkan.
Pertama-tama kami harus melakukan “dobrakan-dobrakan mitos” karena banyak para siswa datang dan masuk ke PKBM Fly Free ini merasa begitu lelah oleh sekolah. Mereka yakin bahwa untuk belajar lagi dan mengikuti program di lembaga ini mereka tak akan mampu. Kami harus menciptakan beberapa pergeseran paradigma (yaitu perubahan - perubahan dalam seluruh kerangka pikiran mereka), dan kami melakukan ini dengan tantangan-tantangan fisik yang digunakan sebagai simbol-simbol untuk terobosan-terobosan belajar.
Tantangan-tangan fisik digunakan sebagai metafora untuk mempelajari terobosan-terobosan belajar – pergeseran paradigma yang mengubah pemahaman tentang belajar.
Akhir kata, sebagai penutup tulisan ini, kami persembahkan seuntai puisi dari Henriette Roland Holst merangkum pesan dari pendahulu, para pejuang pelestarian alam :
Kami bukan pembangun candi, Kami masing-masing cuma pengangkut batu, Kami generasi yang bakal musnah. Agar lahir angkatan baru, Yang lebih sempurna di atas pusara kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar