Minggu, 06 September 2009

MENYUSURI GUA NAMBOTOE

Sebagaimana diketahui air mudah melarutkan batuan kapur. Pada kedalaman tetentu pelarutan itu dapat membentuk terowongan. Jika dasar terowongan mempunyai struktur batuan kedap air, maka akan terjadilah sungai bawah tanah. Air sungai ini keluar ke permukaan bumi di tempat lain.

Kadang-kadang pelarutan batuan kapur dibawah permukaan itu hanya sekedar membentuk rongga. Dan rongga ini apa yang kita sebut GUA Dari atas atap gua air terus menetes. Ditempat air menetes itu terjadi endapan kapur yang menggantung dan disebut stalaktif. Tempat tetesan jatuh di dasar gua terbentuk pula endapan kapur yang disebut stalagmite. Gejala alam ini semakin memperindah pemandangan di dalam gua.

Pada hari Minggu tanggal 10 Juni 2007 Team Natur For Leader (NFL) Fly Free menyusuri Gua Nambotoe yang terletak di Bukit Nambotoe Kp, Cidadap Dusun Legok Desa Legok Jawa Kecamatan Cimerak Kab. Ciamis. Informasi tentang gua didapat dari penduduk setempat yang pernah menyusuri gua tersebut.

Team NFL Fly Free yang ikut serta dalam penelusuran tersebut adalah Uwa, Dedi, Gess, Array, Otong, Iman, Sigit, dan dipimpin oleh saya yang juga sebagai penanggung jawab Bidang Lingkungan dan Konservasi di PKBM Fly Free.

Jam 09.00 team mempersiapkan peralatan (senter, tali, dan tak lupa kamera untuk dokumentasi) dan perbekalan, walaupun peralatan yang dibawa terbatas tapi kita tetap akan mencoba menyusuri gua tersebut.

Perjalanan ke lokasi Gua cukup melelahkan dan menantang lamanya kira-kira 1 jam, melewati bukit, sungai, dan persawahan dan akhirnya team tiba dilokasi, gua

itu tertutup semak belukar dan di

alir air,sepertinya gua ini merupakan sungai bawah tanah.

Mulut gua kemudian kami bersihkan dari semak belukar untuk memudah kan kami memasukinya, sambil orientasi area, dan memastikan bahwa gua itu aman untuk dimasuki. Akhirnya Saya, Uwa, Mang Dedi, Array, Otong dan Gess yang akan mendokumentasikan penyusuran ini, memasuki Goa Tinggi air didalam gua bervariasi dari yang setinggi lutut sampai kurang lebih 2 m kami bisa tenggelam hingga berjalan harus hati-hati, banyak lorong dan cabang didalamnya, kira-kira 2 jam kami menyusuri gua, jalur utamanya terendam oleh air sehingga kami tak mungkin melewatinya. Akhirnya sambil beristirahat kami memutus kan untuk menghentikan penelusur an ini dan melanjutkannya kembali di musim kemarau mudah-mudahan air tidak terlalu banyak meredam gua.

1 komentar: